Postingan

SAY NO VALENTINE

Gambar
El-Design Metro Cinta merupakan hal indah yang kadang tak mampu terwakilkan oleh kata-kata. Maka wajar ketika ada orang yang mengatakan bahwa cinta itu penuh misteri. Oww.. seraam. Namun sahabat, kali ini saya tak ingin terlampau jauh membahas tentang si biang repot bernama cinta. Tapi kita akan melihat momentum yang disakralkan untuk berbagi cinta dan asih saying. Yups.. dialah Valentine’s day. Hari kasih sayang yang jatuh pada tanggal 14 Februari. Mencintai.. dicintai.. fitrah manusia, begitu ungkap penggalan nasheed tentang cinta. Bahwa mencinta dan dicinta adalah fitrah bagi manusia, namun ternyata fitrah ini dimanfaatkan oleh oknum yang mencurigakan (fuihh.. bahasanya detektif amat yak!) sebagai moment yang dikhususkan, bahkan bias dikatakan disakralkan untuk ajang tukar cinta. Lho kok tukar cinta? Iya, karena di moment ini biasanya para pasangan muda mudi, tua muda, yang masih haram yang sudah halal, saling memberi kado special pada pasangannya. Bisa coklat

Ini yang Dibaca Nabi Muhammad SAW, Doa AkhirTahun 2017 dan Awal Tahun 2018

Gambar
Tahun 2017 sudah berlalu beberapa jam lalu dan kini kita memasuki tahun baru 2018 . Namun banyak diantara kita yang menghabiskan pergantian tahun 2017 dengan sia-sia. Ada yang berpesta, pawai, bernanyi bahkan hingga melakukan perbuatan yang dilarang agama seperti minum-minuman keras bahkan berzina. Namun, Nabi Muhammad SAW sebagai tauladan kita telah mengajarkan segala bentuk kebaikan. Salah satunya dalam mengakhiri dan menyambut tahun baru. Alangkah baiknya jika kita menyambut tahun baru 2018 dengan banyak berdoa dan mengevaluasi diri, melakukan hal yang positif daripada terlarut dalam euforia tahun baru dan berakhir pada kemaksiatan.   Inilah doa yang cocok dibaca saat pergantian tahun, meskipun sebenarnya Nabi melakukannya saat saat tahun baru hijriyah, namun tak masalah kita panjatkan pula dalam pergantian tahun masehi. Doa Akhir Tahun Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi